Search This Blog

Penyebab Efek Rumah Kaca

Hasil gambar untuk Pengertian Efek Rumah Kaca

Matahari merupakan sumber segala energi di Bumi. Sebagian besar energi tersebut berwujud gelombang pendek, seperti cahaya.

Ketika energi berada di permukaan Bumi, cahaya itu akan berubah menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Sebagian panas akan diserap Bumi dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke luar angkasa dalam wujud radiasi infra merah.

Gambaran di atas adalah fenomena normal atau alamiah proses terjadinya efek rumah kaca.

Yang terjadi sekarang sudah tidak lagi tergolong sebagai fenomena normal, karena dari hari ke hari, semakin banyak panas yang seharusnya dipantulkan ke luar angkasa, justru terperangkap di atmosfer dan dipantulkan balik ke Bumi. Panas berlebihan di Bumi  inilah yang jadi penyebab beragam masalah dan membahayakan.

Sumber permasalahan yang terjadi sekarang adalah gas emisi dari pabrik dan keadaan bermotor yang kian bertambah. Semakin banyak gas yang terkumpul di atmosfer, maka akan semakin banyak panas terperangkap di bawahnya.

Dari makalah efek rumah kaca yang dilansir di web Academia.edu, gas-gas tersebut antara lain:

Uap Air (36-70%)

Gas yang sebenarnya timbul secara alami dan berperan paling banyak pada percepatan efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional.

Ketika penguapan air laut, danau, dan sungai di suatu kawasan mengalami peningkatan, maka temperatur panas akan meningkat. Bila kondisi ini terus berlanjut maka akan mencapai titi ekuilibrium (keseimbangan).

Karbon Dioksida (9-26%)

Penyebab terbanyak kedua yang sumbernya dari perilaku manusia. Peningkatan jumlah CO2 terjadi karena penggunaan bahan bakar, pembakaran kayu, pembuangan limbah padat, polusi kendaraan, dan aktivitas manusia lainnya.

Di saat yang bersamaan, jumlah pohon yang berfungsi menyerap CO2 semakin berkurang, lantaran perambahan hutan untuk perluasan lahan atau diambil kayunya.

Metana (4-9%)

Metana adalah insulator efektif yang mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak dibandingkan CO2. Penyebab meningkatnya gas metana juga terjadi karena ulah manusia seperti produksi dan transportasi gas alam, batu bara, dan minyak bumi.

Metana juga dihasilkan oleh pembusukan limbah organik dan kotoran hewan, seperti kotoran sapi. Saat ini konsentrasi metana mengalami peningkatan satu setengah kali lipat dari sebelumnya.

Nitrogen Oksida

Gas insulator panas yang terbilang sangat kuat. Nitrogen Oksida paling banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar dan lahan pertanian.

Gas ini bisa menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbon dioksida. Kondisinya sekarang, gas ini mengalami peningkatan 16 persen dibandingkan masa pre-industri.

Gas Lainnya

Gas lain yang turut menyumbang percepatan efek rumah kaca berasal dari proses manufaktur.

Misalnya peleburan aluminium dan material sejenis untuk menghasilkan furnitur atau kebutuhan manusia lainnya. Termasuk alat pendingin ruangan dan lemari pendingin yang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC).

No comments:

Post a Comment

komentar

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana ...