Search This Blog

Aturan Cara Berpikir yang Benar

Hasil gambar untuk Berpikir

Kondisi adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud, dapat terlaksana. Untuk berpikir baik, yakni berpikir benar, logis dialektis, juga dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu:

a. Mencintai kebenaran.

Sikap ini sangat fundamental untuk berpikir yang baik, sebab sikap ini senantiasa menggerakkan si pemikir untuk mencari, mengusut,meningkatkan mutu penalarannya, dan menggerakkan si pemikir untuk senantiasa mewaspadai ruh-ruh yang akan menyeleweng dari yang benar. Misalnya menyederhanakan kenyataan, menyempitkan cakrawala, berpikir terkotak-kotak dan sebagainya.

Cinta terhadap kebenaran diwujudkan dalam kerajinan serta diwujudkan dalam kejujuran, yakni diposisi atau sikap kejiwaan yang selalu siap sedia menerima kebenaran meskipun berlawanan dengan prasangka dan keinginan atau kecendrungan prbadi atau golongannya.

Dengan hal tersebut sebaiknya kita mewaspadai kecendrungan manusia untuk selalu siap sedia menerima sesuatu sebagai benarhal yang dikehendakinya sebag benar. Sehingga kewajiban mencari kebenaran adalah tuntutan intrinsic manusia untuk merealisasikan manusia menurut tuntutan keluhuran keinsaniannya. Oleh karena itu, banyak menyebabkan kesenjangan penyempitan perspektif, hakikatnya tidak sesuai dengan keluhuran insani. Hak mencari kebenaran mencakup juga kewajiban patuh kepada kebenaran-kebenaran yang ditemukan oleh orang lain.

b. Ketahuilah apa yang sedang anda kerjakan.

Kegiatan yang sedng dikerjakan adalah kegiatan berpikir. Suruh aktivitas intelek kita adalah suatu usaha terus menerus mengejar kebenaran yang diselingi dengan diperolehnya pengetahuan tentang kebenaran tetapi parsial sifatnya. Seandainya saja intelek kita intuitif, pada setiap langkah, kita dapat melhat kebenaran secara langsung tanpa terlebih dahulu memburunya melelui proses yang berbelit-belit dan banyak seluk-beluknya. Pada taraf hidup kita didunia ini, sifat intelek kita diskursif, dan hanya dalam beberapa hal agak sedikit intuitif. Karena untuk mencapai kebenaran, kita harus bergerak melalui berbagai macam langkah dan kegiatan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui betul semuanya itu supaya dapat melaksanakannya dengan tepat dan seksama.

c. Ketahuilah apa yang sedang anda katakan.

Pikiran diungkapkan kedalam kata-kata. Kecermatan pikiran terungkap kedalam kecermatan kata-kata. Karenanya kecermatan ungkapan pikiran kedalam kata merupakan sesuat yang tidak boleh ditawar lagi. Kita semua perlu menguasai ungkapan pikiran kedalam kata tersebut, baik yang eksplisit maupun yang implisit. Sehingga kita harus mengetahui dengan betul dan seksama mengenai isi (Komprehensif), lingkungan( ekstensi),arti fungsional (suposisi), dan istilah (term) yang digunakan. Karena itu istilah merupakan unsur penalaran.

Untuk itu waspadalah terhadap term-term (ekuivokal) yaitu bentuk sama tetapi artinya berbeda, (analogis) yaitu bentuk sama, tetapi arti  sebagian sama sebagian berbeda. Untuk itu perlu selalu diperhatikan ampliasi (pembesaran suposisi), dan apelasi ( pembatasan suposisi). Senantiasa kejarlah univokalitas (kesamaan bentuk , kesamaan arti) dari term-term yyang dipakai.

d. Buatlah distingsi dan pembagian yang semestinya.

Jika ada dua hal yang tidak mempunyai bentuk yang sama, hal itu jelas berbeda Tetapi banyak kejadian dimana dua hal atau lebih mempunyai bentuk yang sama, namun tidk identic. Disinilah perlunya dibuat suatu distingsi, yaitu suatu pembedaan.

Dan juga perlu diadakan pembagian. Jika membuat pembagian, peganglah suatu prinsip pembagian yang sama, jangan sampai anda menjumlahkan bagian atau aspek dari suatu realitas begitu saja tanpa berpegang pada suatu prinsip pembagian yang sama. Sehingga dapat menimbulkan resiko yaitu akan timbulya pikian yang kacau-balau. Oleh karena itu kita jangan pernah mencampuradukkan sesuatu dengan menggelapkan sesuatu.  
     

e. Cintailah defenisi yang tepat.

Penggunaan bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan tidak ditangkap sebagaimana yang akan diungkapkan atau sebagaimana yang dimaksudkan. Oleh karena itu jangan segan mebuat defenisi. Defenisi harus diburu hingga tertangkap. Defenisi artinya pembatasan, yakni membuat jelas batasan-batasan sesuatu. Harus dihindari kalimat-kalimat dan uraian-uraian yang gelap , tidak terang strukturnya, dan tidak jelas artinya . Cintailah cara berpikir yang terang, jelas, dan tajam membeda-bedakan, hingga terang yang dimaksud.

f. Ketahuilah mengapa anda menyimpulan begini atau begitu

Ketahuilah mengapa kita berkata begini dan begitu. sebenarnya kita harus bisa dan biasa melihat asumsi-asumsi, implikasi-implikasi, dan konsekuen-konsekuensi dari suatu penuturan , pernyataan, atau kesimpulan yang kita buat. Sering terjadi banyak orang yang tidak tahu apa yang mereka katakan dan mengapa mereka berkata menyatakan begitu. Jika bahan yang ada tidak ada atau kurang cukup menarik kesimpulan, hendaknya orang-orang menahan diri untuk tidak membuat kesimpulan atau membuat pembatasan-pembatasan dalam kesimpulan.  

g. Hindari kesalahan-kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,  serta sangguplah mengenali jenis, macam, dan nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan pemikiran.

Dalam belajar logika ilmiah kita tidak hanya ingin tahu tentang hokum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk pikiran sekedar untuk tahu saja, kita juga harus mengetahui yang lain diantaranya yaitu :

1) Dalam praktik, yaitu berpikir sesuai dengan hokum, prinsip, bentuk berpikir yang betul, tanpa mengabaikan dialektika, yakni proses perubahan keadaan. Jika dengan berjalan dengan secara logis orang dapat kehilangan pandangan yang semestinya dan luas, dan dapat kehilangan pandangan yang meliputi seuruh sasarannya. Logika jangan dijadikan mekanik, dan mengembangkan kesanggupan untuk mengadakn evaluasi penilaian terhadap pemikiran orang lain serta sanggup menunjukkan kesalahannya. logika ilmiah melengkapi dan megantar kita untuk menjadi cakap dan sanggup berpikir kritis , yakni berpikir secara menentukan karena menguasai ketentuan-ketentuan berpikir yang baik.

2) Selanjutnya sanggup mengenali jenis-jenis, macam-macam, nama-nam, sebab-sebab kesalahan pemikiran, dan sanggup menghindari, juga menjelaskan segala bentuk dan sebab kesalahan dengan semestinya.

Dalam Berfikir mepunyai beberapa kegunaan diantaranya yaitu membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan, Dan untuk keperluan penalaran yang betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam suatu bidang ilmu dan  juga mempunyai penerapan.

No comments:

Post a Comment

komentar

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana ...