Search This Blog

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana kapialisme dan komunisme, demokrasi dan kediktatoran juga pada dasar nya merupakan dua mekanisme yang bersaing dalam hal mengumpulkan dan menganalisis informasi. Kediktatoran mengunakan mengunakan pemprosesan terpusat, sedangkan demokrasi memilih pemprosesan terditribusi. selama beberapa dekade terakhir ini demokrasi berada di atas angin karena dalam kondisi unik akhir abad ke-20, pemprosesan data yang terditribusi bisa berjalan lebih baik. Dibawah kondisi alternatif-misalnya kondisi yang ada pada masa Imperium Romawi-pemprosesan yang terpusat lebih unggul sehingga Republik Romawi jatuh dan kekuasaan beralih dari senat dan majelis ke tangan satu kaisar otokrasi tunggal.

Ini menunjuan bahwa setelah kondisi pemprosesan data berubah lagi pada abat ke-21, demokrasi mungkin surut dan bahkan punah. Ketika volume dan kecepatan data meningkat, institusi yang diagung-agungkan seperti pemilihan umum, partai politik dan parlemen mungkin menjadi usang-bukan karena tidak etis, melainkan semua itu tidak bisa cukup efisien memproses data. Institusi-institusi ini berkembeng pada era ketika politik bergerak lebih cepat ketimbang teknologi. pada abat ke-19 dan ke-20, Revolisi Industri berkembang cukup pelan bagi para politisi dan pemilih untuk tetap berada di depannya dan meregulasi serta memanipulasi perjalannya. Namun, karena ritme politik belum banyak berubah sejak masa mesin uap, teknologi telah beralih ke gigi empat. Revolusi teknologi kini mengungguli proses-proses politik, menyebabkan para anggota parlemen danpemilih sama-sama kehilangan kendali.

Munculnya internet memberikita perubahan selera atas berbagai hal. Ranah mayakini krusial bagi kehidupan kita sehari-hari, pada ekonomi dan keamanan kita. Namun, pilihan penting diantara desain-desain web yang beragam tidak diambil melalui proses politik demokratis, sekalipun menyangkut hal-hal yang melibatkan isu-isu politik tradisional seperti kedaulatan, perbatasan, privasi dan keamanan. Apakah anda pernah melakukan pemungutan suara tentang bentuk dunia maya? Keputusan yang dibuat oleh para desainer web yang jauh dari pusat perhatian publik berarti bahwa kini internet adalah zona bebas dan tanpa hukum yang merontokan kedaulatan negara, mengabaikan perbatasan, menghilangkan provinsi, dan memunculkan resiko keamanan global yang mungkin paling dasyat. Kalau seabat lalu mungkin sulit terjangkau radar, kini para pejabat yang histeris meramalkan kedatangan segera peristiwa 9 september versi cyber dalam waktu dekat.

Akibatnya, pemerintah dan organisasi nopemerintah melakukan perdebatan intensif tentang restrukturisasi internet, tetapi jauh lebih sulit mengubah sistem yang sudah ada ketimbang menginterfensi saat kelahirannya. Disamping itu, ketika birokrsai pemerintah yang lamban baru berhasil memikirkan regulasi cyber, internet sudah berubah 10 kali. Kura-kura pemirintah tidak bisa mengimbangi kecepatan kelinci teknologi. Ia pasti kewalahan dengan data. NASA bisa jasa memata-matai setiap kata kita, tetapi berdasarkan kegagalan berulang-ulang kebijakan luar negeri amerika, tak seorangpun di washington yang tahu apa yang harus dilakukan dengan data itu. Tak pernah dalam sejarah pemerintah tahu begitu banyak tentang apa yang sedang terjadi di dunia-tetapi sedikit imperium yang bisa dibuat kacau dan kikuk seperti amerika serikat saat ini. Ini seperti pemain poker yang tahu kartu apa yang dipegang lawannya, tetapi tetap saja kalah putaran demi putaran.

Dalam beberapa dekade mendatang, di mana teknologi mencuri start dalam politik, kecerdasan artifisial dan bioteknologi mungkin segera membongkar mesin masyarakat dan ekonomi kita dan tubuh serta pikiran kita juga-tetapi ini nyaris tak berkedip di layar politik. Struktur-struktur demokrasi saat ini memang tidak bisa mengumpulkan dan memproses data yang relevan dengan cukup cepat, dan sebagian besar pemilih tidak memahami biologi dan sibernetika dengan cukup baik untuk merumuskan suatu opini yang andal; karena itu, politik demokrasi tradisional akan kehilangan kendali atas peristiwa-peristiwa dan akan gagal memberi kita visi-visi masa depan yang bermakna.

Para pemilih biasa mulai mengerti bahwa mekanisme demokrasi tidak lagi memberdayakan mereka. dunia sedang berubah total, dan mereka tidak memahami bagaimana dan mengapa. kekuasaan berpindah menjauhi mereka, tetapi mereka tidak yakin ke mana hilangnya. Di Inggris para pemilih membayangkan bahwa kekuasan mungkin beralih ke Uni Eropa sehingga mereka mendukung Brexit. Di amerika serikat para pemilih membayangkan bahwa "kalangan mapan" memonopoli seluruh kekuasaan sehingga mendukung seluruh kandidat anti kemapanan seperti Bernie Sanders dan Donald Trump. Namun, kebenaran yang menyedihkan adalah bahwa tak seorangpun tahu kemana seluruh kekuasaan itu menghilang. Kekuasaan pasti tidak akan kembali kepada para pemilih biasa jika Inggris meningalkan Uni Eropa, juga jika Trump tidak merebut gedung putih.

Itu tidak berarti kita akan kembali ke dunia kediktatoran ala aba ke-20. Rezim-rezim otoriter tampaknya sama-sama takluk dengan laju perkembangan teknologi dan kecepatan serta volume aliran data. Pada abat ke-20, para diktator memiliki visi besar tentang masa depan. Kaum kominis dan fasis sama-sama berusaha menghancur leburkan dunia lama dan membangun sebuah dunia baru sebagai pengantinya. Apapun yang anda pikirkan tentang Lenin, Hitler atau Mao, anda tidak bisa menuduh mereka tak punya visi. Hari ini tampaknya para pemimpin memiliki peluang untuk mengikuti visi-visi yang lebih besar. kalau kaum komunis dan nazi berusaha menciptakan masyarakat baru dan manusia baru dengan batuan mesin uap serta mesin tik kini para nabi bisa mengandalkan bioteknologi dan super komputer.

Dalam Film fiksi sains, para politisi kejam seperti Hitler cepat menerkam teknologi baru semacam itu, dengan menempatkannya demi kepentingan citra-citra politik megalomania yang ini dan yang itu. Namun, para politisi berdaging-berdarah pada awal abad ke-21, bahkan negara-negara otoriter seperti Rusia, Iran atau Korea Utara, tak ubahnya seperti tampilan mereka di Hollywood. Mereka tampak tidak merencanakan dunia baru pemberani. Impian paling liar Kim Jong-un dan Ali Khamenei tidak jauh-jauh dari bom atom dan misil balistik; persis seperti tahun1945. Aspirasi-aspirasi Putin tampaknya terbatas untuk membangun kembali blok Uni Saviet, atau bahkan Iperium tsar yang lebih tua. Sementara itu di Amerika Serikat, paranioa Republiken menyebabkan Barack Obama menjai penganiaya yang mengerami konspirasi untuk menghancurkan fondasi-fondasi masyarakat Amerika-tetapi dalam 8 tahun masa kepresidennanya, dia tidak berhasil meloloskan satupun revormasi kecil di bidang perawatan kesehatan. Menciptakan manusia dan manusia baru jauh diluar jangkauan agendanya.

Persis Karena teknologi kini bergerak begitu cepat, dan parlemen serta para diktator sama-sama kewalahan dengan data yang mereka tidk bisa proses dengan cepat, para politisi masa kini pun berpikir pada skala yang lebih kecil dari pada para pendahulunya seabad lalu. Akibatnya, pada awal abat ke-21, politik kehilangan visi-visi besar. pemerintah telah menjadi administrasi belaka. Ia mengelola negara, tetapi tidak lagi mengarahkannya. pemerintah memastikan bahwa para guru dibayar tepat waktu dan sistem pembuangan tidak meluber, tetapi tidak tahu kemana negara akan melaju dalam 20 tahun mendatang.

Sampai pada tingkat tertentu, ini hal yang sangat bagus. Mengingat bahwa sebagian visi politik besar abad ke-20 membawa kita ke Auschwitz, Hiroshima dan lompatan besar ke masa depan, mungkin kita lebih baik di bahawah bikrokrat berpikir picik. Mengabungkan teknilogi serupa tuhan dengan politik megalomania adalah bencana. Banyak ekonom non-liberal dan ilmuan politik berpendapat bahwa yang terbaik adalah menyerahkan keputusan penting di tangan pasar bebas. Karena itu, mereka memberi para politisi permaafan sempurna atas ketidak becusan dan kebodohan mereka, yang direinterprestasi sebagai kebijaksanaan yang mendalam. Para politisi sekarang bisa nyaman untuk percaya bahwa alasan mereka tidak bisa memahami dunia adalah bahwa memang tidak diperlukan untuk memahaminya.

Meskipun demikian, menggabungkan teknologi serupa tuhan dengan politik lamur juga memiliki kelemahan. Ketiadaan visi tidak selalu menjadi berkah, dan tak semua visi dengan sendirinya buruk. pada abat ke-20, visi ditopia nazi tidak runtuh secara spontan. Ia dikalahkan oleh visi sosialisme dan liberalisme yang sama besarnya dengan nazisme. berbahaya mempercayakan masa depan kita pada kekuatan pasar karena kekuatan ini melakukan apa yang baik bagi pasar, bukan yang bgus bagi populasi manusia atau bagi dunia. Kekuatan pasar itu buta sekaligus tak terlihat, dan jika dibiarkan dengan sekuat kekuatannya, ia bisa gagal melakukan apapun menyangkut ancaman pemanasan global atau potensi bahaya kecerdasan artifisial.

Sebagian orang percaya bahwa ada seorang yang mengendalikannya. Bukan para politisi demokratis maupun penjahat otokratis, melainkan segelintir meliuner yang diam-diam mengendalikan dunia. Namun teori konspirasi seperti itu tidak pernah berhasil karena menyepelekan kerumitan sistem. Beberapa miliuner yang menghisap cerutu dan minum scotch dalam ruangan gelap tidak mungkin bisa memahami segala yang terjadi di dunia, apalagi megendalikannya. para miliuner kejam dan sedikit kelompok kepentingan bisa makmur dalam dunia yang kacau hari ini bukan karena mereka bisa membaca peta dengan lebih baik ketimbang yang lain, melainkan karena mereka memiliki tujan yang sangat sepit. Dalam sebuah sistem yang kacau, visi sempit memiliki keuntungan, dan kekuasan para miliunder benar-benar proporsional dengan tujuan-tujuan mereka. Ketika-misalnya diantara para miliunder terkaya di dunia ingin menghsilkan beberapa miliar dolar lagi mereka dengan mudah mempermainkan sistem untuk mewujudkannya. Sebaliknya, jika mereka merasa condong untuk mereduksi ketimpangan global atau menghentikan pemanasan global, mereka bahkan tidak akan mampu karena sistem sudah terlalu rumit.

Tetapi, kevakuman kekuasaan sering tidak berlangsung lama. Jika pada abad ke-21 struktur-struktur politik tradisional tidak lagi bisa memproses data dengan cukup cepat untuk menghasilkan visi-visi yang bermakna, maka struktur-struktur baru yang lebih efisien akan berkembang untuk mengantikannya. Struktur baru ini akan berbeda dengan instisusi politik sebelumnya, entah demokratis atau otoriter. Satu-satunya pertanyaan adalah siapa yang akan membangun dan mengendalikan struktur-struktur ini. Jika manusia tidak mampu lagi menagani tugas itu, mungkin sosok lain akan diserakan untuk mencobanya.


*Yoval Noah Harari., "Masa Depan Umat Manusia", (429-434)

Jika Internet Menghilang dari Dunia

Internet saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan hidup yang pantang untuk ditinggalkan. Seseorang mungkin akan berpikir untuk bisa tetap tersambung dengan koneksi internet daripada harus hidup tanpa internet. 

Jika terkadang melambatnya internet saja sudah memunculkan beragam reaksi, mulai dari marah, kesal, frustrasi, hingga pasrah. Lalu, bagaimana jika internet di dunia tiba-tiba menghilang? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini prediksi dari para ahli terkait kondisi tersebut!

a. Melambatnya proses informasi dan komunikasi

Internet meruapakan sebuah jaringan yang dapat menghubungkan kita lebih cepat dengan orang lain agar dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi secara mudah. Oleh karena itu, hilangnya internet akan berdampak kembalinya proses komunikasi dan informasi ke masa sebelum ada internet. Di mana, proses tersebut memakan waktu lebih lama.

b. Kembali ke kehidupan tanpa media sosial

Selain berfungsi dalam proses komunikasi dan informasi, nyatanya internet juga digunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan dan mengembangkan program-program yang dicanangkannya. Beberapa program tersebut, antara lain: UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), pelayanan pasien di berbagai rumah sakit, pelayanan paspor, pemesanan tiket kereta api, SIM online, dan masih banyak lagi.
Lalu, jika internet tiba-tiba menghilang, maka program-program tersebut serta fasilitas yang disediakan pemerintah tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Bakal kacau semua nih!

c. Ketersediaan makanan terganggu

Ternyata, internet juga sangat berpengaruh bagi industri makanan, terutama di bidang retail. Hal ini dikarenakan internet berguna untuk memberikan informasi seputar stok barang yang ada di gudang dan supermarket. Selain itu, hilangnya internet juga akan berpengaruh bagi jasa pembelian dan pengiriman online.

d. Muncul berbagai macam permasalahan sosial

Hilangnya internet akan menyebabkan banyak permasalahan sosial yang muncul. Salah satunya adalah meningkatkan angka kriminalitas yang disebabkan dari banyaknya pengangguran dan orang-orang yang kelaparan.

Dengan terjadinya kondisi tersebut, orang-orang akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing untuk dapat bertahan hidup. Ngeri banget ya!

e. Terjadi krisis ekonomi global

Dengan perkembangan teknologi yang semakin modern, internet kita juga berpengaruh terhadap aktivitas perbankan online dan juga kartu kredit. Selain itu, tanpa adanya internet, juga dapat membuat kebangkrutan pada beberapa bank karena kesulitan mengakses informasi serta database nasabah. 

Selain bank, aktivitas pasar saham yang ada di dunia juga akan mengalami imbasnya. Pada level yang berbahaya, hilangnya internet dapat menyebabkan krisis ekonomi global, karena hampir seluruh sistem perekonomian dunia bergantung pada internet.

f. Banyak perusahaan yang bangkrut

Saat ini banyak perusahaan yang mengandalkan internet untuk mempermudah kelancaran bisnisnya. Sayangnya, ketika internet menghilang, produktivitas perusahaan justru akan terganggu. Terutama, hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan startup digital yang merupakan perusahaan berbasis intenet.

Tanpa adanya internet, perusahaan-perusahaan berbasis internet tersebut tidak akan dapat melangsungkan jual beli online (e-commerce) dan berakhir pada kebangkrutan. Gak kebayang banget deh!

g. Banyak terjadinya PHK

Banyaknya perusahaan yang bangkrut mengakibatkan banyaknya pula pegawai yang tiba-tiba menganggur akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, jika internet benar-benar menghilang, maka para content creator, yaitu: youtuber, selebgram, selebtwit, vlogger dan blogger juga pasti akan kehilangan pekerjaannya.

h. Menghentikan romantisme

Dijaman yang super cangging ini,bahkan romantismepun telah diserakan kepada teknologi, misalnya hubungan asmara antara dua orang kekasih yang dijalin secara jarak jauh atau populer dengan istilah Long Distance Relationship (LDR), maka kalangan ini pasti akan terkena. misalnya jalinan asmara terputus, atau sangat mungkin untuk gagal menuju pernikahan.

Beberapa hal tersebut bisa saja terjadi jika internet menghilang dari dunia. Akan tetapi, apakah mungkin internet bisa benar-benar menghilang dari dunia?

Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah Plastik

Limbah plastik merupakan salah satu masalah serius dalam lingkungan bahkan bersifat racun. Plastik konvensional terbuat dari petroleum yang merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan serta menimbulkan polusi udara dan air dalam proses ekstraksinya.

Plastik saat ini telah menjadi bahan baku utama dalam kebanyakan peralatan makan seperti cangkir, sedotan, dan food container. Salah satu solusi dalam mengatasi masalah tersebut adalah mengganti material plastik dengan bahan lain yang dapat terurai dan tidak mencemari lingkungan.

Seperti beberapa benda berikut, pada umumnya benda-benda berikut dibuat dari plastik, akan tetapi produsennya menggantikan material plastik dengan bahan lain yang ramah lingkungan bahkan aman dikonsumsi. Berikut ulasannya.

a. Peralatan makan dari dedak gandum

Biotrem adalah perusahaan yang memproduksi peralatan makan biodegradable berbahan dasar dedak gandum. Biotrem ditemukan oleh Jerzy Wysocki dan saat ini telah memiliki hak panten international. Misi dari pembuatan biotrem adalah mengurangi limbah plastik dimulai dengan pembuatan alat makan biodegradable sebagai alternatif pengganti plastik dan kertas.

Karena menggunakan bahan dasar alami maka peralatan makan produksi biotrem dapat terdekomposisi dengan sendirinya dalam kurun waktu 30 hari. Jauh lebih cepat dibanding kertas yang butuh minimal 6 bulan dan plastik yang memakan hingga ratusan tahun untuk terdekomposisi.

Dalam proses produksinya, biotrem juga tidak banyak menggunakan air, mineral, maupun bahan kimia. Selain itu, dari 1 ton dedak gandum, mereka bisa memproduksi kurang lebih 10.000 unit piring maupun mangkok dan semuanya aman untuk dimakan.
Walaupun terbuat dari bahan alami, tapi produk biotrem tetap memiliki sifat yang kuat, keras, dan juga tahan panas. Saat ini biotrem telah memproduksi piring dan mangkok berbagai ukuran, garpu, serta pisau.

b. Cangkir dan sedotan dari rumput laut

Loliware memproduksi cangkir dan sedotan bioplastik untuk menyajikan minuman dan kue pada berbagai acara serta memiliki rasa yang sedap.

Loliware didirikan pada tahun 2015 oleh Chelsea Briganti dan Leigh Ann Tucker setelah mengetahui fakta bahwa tiap tahun ada sekitar 33 miliar unit cangkir plastik berakhir di tempat penampungan sampah.

Produk loliware terbuat dari rumput laut, 100% alami, non-GMO, dapat terurai dengan sendirinya serta telah tersertifikasi edible bioplastic. Loliware juga dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik yang terus bertambah.

c. Ooho!

Menurut Clean Air Council, 50% dari limbah plastik berasal dari botol air minum. Hal tersebut mendorong Rodrigo GarcĂ­a, Guillaume Couche dan Pierre Paslier menciptakan Ooho!, dengan tujuan mengurangi limbah plastik yang berasal dari botol bekas.

Untuk membuat Ooho!, air dibekukan terlebih dahulu kemudian dienkapsulasi untuk memudahkan proses dan mencegah air tercampur dengan material membran. Membran yang digunakan untuk membungkus Ooho! terbuat dari kalsium klorida dan alga hijau. Ooho! memiliki sifat mudah terurai dan aman dikonsumsi.

d. Plastik dari makanan

Sejumlah peneliti dari Brazil mengembangkan plastik yang terbuat dari buah-buahan, sayuran, dan bumbu. Penelitian ini dilakukan di Nanotechnology Laboratory of The Brazilian Corporation of Agricultural Research (embrapa).

Plastik ini bisa terdekomposisi dengan sendirinya dalam waktu 3 bulan bahkan aman jika termakan. Selain itu, penemuan ini juga dirasa dapat menjadi solusi untuk mengatasi limbah makanan karena makanan yang tidak dikonsumsi ini diolah menjadi plastik biodegradable. Walaupun terbuat dari bahan makanan, tapi plastik ini memiliki sifat yang sama dengan plastik konvensional yaitu lentur dan kedap udara serta air.

e. Plastik kresek dari ketela

Avani, perusahaan asal Indonesia ini berhasil mengembangkan plastik dari ketela atau cassava yang diberi nama Bio-Cassava Bag. Bio-Cassava Bag ini sama sekali tidak mengandung material plastik dan 100% bio-based. Plastik ini dapat terdekomposisi dengan sendirinya dalam hitungan bulan dan tidak akan mencemari lingkungan.

Semoga ke depannya makin banyak produsen dan juga konsumen yang peduli lingkungan. Produsen berlomba-lomba mengembangkan alternatif pengganti plastik dan para konsumen juga bisa menggunakan plastik secara efisien.

Air di Mars Punya Cukup Kandungan Oksigen


Mars telah lama dianggap sebagai sebuah planet merah yang kering dan tandus, serta tidak layak menjadi rumah untuk menampung kehidupan. Tapi, penelitian yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kemungkinan besar terdapat kandungan air asin di Mars saat ini, termasuk keberadaan danau di bawah permukaan.

Hasil penelitian ini telah membangkitkan harapan baru bahwa sebenarnya ada kehidupan di Planet Merah, yang sangat tergantung pada kandungan di dalam air.

Saat ini sebuah studi terbaru yang telah dipublikasikan di Nature Geoscience, secara mengejutkan menunjukkan bahwa endapan air garam di bawah permukaan Mars, terutama di dekat daerah kutub, bisa saja mengandung oksigen molekuler (zat pengoksidasi), yang kita ketahui sangat penting bagi kehidupan di Bumi.

Sangat menarik, karena memungkinkan Mars untuk dapat mendukung keberlangsungan kehidupan mikroba atau bahkan hewan sederhana seperti bunga karang.

Antara 3,8 miliar hingga 4 miliar tahun yang lalu, permukaan Mars sangat mirip dengan Bumi, oleh karena itu memiliki kondisi yang tepat bagi munculnya kehidupan. Pada saat itu, Mars memiliki lapisan atmosfer tebal, air yang mengalir di permukaan, medan magnet global dan vulkanisme.

Namun, hari ini kondisi permukaan Mars sangat kering dan dingin, dengan suhu berkisar antara 5 hingga 10 derajat Celcius di siang hari dan minus100 hingga minus 120 derajat Celcius di malam hari.

Faktanya, tekanan atmosfer Mars saat ini hanya kurang dari 1 persen tekanan atmosfer Bumi, yang mengakibatkan setiap kandungan air yang mengalir di permukaan akan dengan cepat menguap ke atmosfer, meskipun sebagian kecil kandungan air bisa tetap terperangkap di bawah permukaan. Aktivitas vulkanisme juga tidak lagi aktif, dan hanya menyisakan medan magnet berskala kecil untuk melindungi Mars dari radiasi ganas Matahari di belahan selatan planet.

1. Bukti-bukti yang mendukung kehidupan di Mars

Berkat misi-misi eksplorasi oleh rover (penjelajah darat) Curiosty dan Mars Express, kita sekarang mengetahui bahwa masih ada jejak metana di Mars. Sumber dari metana ini bisa berupa aktivitas hidrotermal (pergerakan air panas), atau dari kehidupan mikroba. Di Bumi, penyakit kembung pada sapi saja telah menghasilkan sekitar 25 persen hingga 30 persen gas metana di atmosfer.

Salah satu dari kemungkinan ini memang menantang pemahaman kita saat ini tentang Planet Merah, tetapi jika yang menjadi sumber metana adalah kehidupan mirkoba, maka jelas akan menjadi sebuah penemuan yang luar biasa.

Misi eksplorasi ExoMars Trace Gas Orbiter kolaborasi antara badan antariksa Eropa dan Rusia saat ini sedang menyelidiki sumber metana ini. Misi Mars Reconnaissance Orbiter oleh NASA juga menemukan fitur musiman yang disebut “recurrent slope lineae”, atau pola beralur yang kemungkinan terbentuk karena rembesan air asin di permukaan Mars. Meskipun ada penjelasan alternatif oleh beberapa ilmuwan, bahwa pola beralur diduga disebabkan oleh pergerakan butiran-butiran pasir dan debu yang menuruni fitur perbukitan.

Wahana-wahana antariksa penjelajah dan pendarat telah menemukan berbagai zat, termasuk perklorat kalsium dan magnesium di dekat lokasi yang diduga merupakan daerah resapan air, yang menunjukkan keberadaan kandungan air asin. 

Baru-baru ini, misi Mars Express yang dikelola oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) menemukan bukti radar akan kandungan air bawah tanah dalam bentuk cair di wilayah kutub selatan Mars, yang berpotensi sebagai danau bawah permukaan. Danau seluas 20 kilometer ini kemungkinan menampung air asin, dan terletak 1,5 kilometer di bawah permukaan.

2. Kandungan oksigen molekuler air asin Mars

Studi terbaru menghitung berapa banyak oksigen molekuler dapat dilarutkan dalam cairan asin di Mars. Perhitungan ini menunjukkan bahwa sejumlah kecil senyawa oksigen yang diproduksi di atmosfer memang bisa larut dalam air asin pada suhu dan tekanan di dekat permukaan Mars.

Menggunakan pemodelan atmosfer, para peneliti kemudian mempelajari tingkat kelarutan ini di lokasi berbeda planet Mars dari waktu ke waktu. Lingkungan cair yang mengandung oksigen molekuler terlarut akan tersebar di sebagian besar permukaan Mars, terutama terkonsentrasi di dekat kutub di mana kondisi lebih dingin.

Simulasi komputer menunjukkan bahwa hal ini dapat mengarah pada konsentrasi senyawa oksigen yang dapat digunakan untuk bernapas oleh mikroba aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen atau zat asam untuk pertumbuhannya. Di Bumi, kehidupan berevolusi melalui proses fotosintesis, yang menyediakan oksigen untuk bernapas yang menopang kehidupan mikroba aerob.

Hasil studi terbaru ini sangat menarik, di samping menunjukkan bagaimana senyawa oksigen untuk bernapas dapat dibuat secara terpisah bukan dari proses fotosintesis, juga dapat menjelaskan bagaimana oksidasi bebatuan di permukaan planet Mars terbentuk.

3. Misi eksplorasi untuk menemukan kehidupan di Mars

Jadi, bagaimana kita bisa menemukan bukti adanya kehidupan? Misi Mars saat ini menyediakan pemetaan mineral secara global dari orbit sebagaimana informasi dari permukaan.

Penemuan terbaru oleh rover Curiosity menyediakan informasi bahwa molekul organik dapat hidup dalam waktu yang lama di Mars. Sedangkan misi rover Mars 2020 oleh NASA untuk mengembalikan sampel dari Mars ke Bumi, saat ini sedang dalam perencanaan.

Rover-rover NASA yang beroperasi di Mars hingga saat ini hanya dirancang untuk mengebor sedalam lima sentimeter di permukaan Mars, namun sebuah rover yang merupakan bagian dari misi ExoMars 2020 kolaborasi antara ESA dengan Rusia, yang terus dipersiapkan hingga saat ini akan dapat menggali permukaan hingga kedalaman dua meter.

Menggali hingga kedalaman dua meter akan memberikan kita sampel yang terbebas dari paparan radiasi sinar ultraviolet Matahari dan radiasi kosmik yang membahayakan kehidupan, sehingga menjadi harapan terbaik kita untuk menemukan kehidupan di Mars melalui misi yang akan datang.

Dua kandidat lokasi pendaratan rover ExoMars akan diputuskan pada bulan November tahun ini, Mawrth Vallis dan Oxia Planum, keduanya adalah lingkungan purba yang kaya kandungan air. Meskipun strategi saat ini adalah untuk mencari tanda-tanda kehidupan purba di Mars, kehidupan yang ada saat ini seharusnya juga akan dapat terdeteksi, jika ada.

Kita harus menunggu hasil misi ExoMars untuk memastikan tanda-tanda kehidupan, baik di masa lalu atau saat ini, dan dalam jangka panjang menganalisis sampel yang dikirim kembali ke Bumi. Sementara ExoMars tidak akan diarahkan ke danau atau lokasi resapan air, ada juga bukti untuk kandungan air asin di lokasi lain, jadi ada kemungkinan bahwa lokasi-lokasi yang mengandung air asin dapat ditemukan di kandidat lokasi penelitian ExoMars.

Di luar misi saat ini, haruskah kita secara khusus menargetkan air asin? Tentunya target ini hanya bisa dilakukan untuk misi masa depan. Pengeboran hingga kedalaman 1,5 kilometer di bawah permukaan untuk sampel danau bawah tanah merupakan sebuah misi dalam skala besar di luar kemampuan teknologi saat ini. Oleh karena itu, harapan terbaik untuk misi saat ini adalah menargetkan lokasi yang memiliki resapan air asin di permukaan.

Kendala lain adalah aturan perlindungan planet, yang menyatakan bahwa kita tidak boleh melakukan tindakan berisiko yang dapat mencemari habitat asli dengan bakteri dari Bumi. Memedomani aturan perlindungan planet, tentu saja apabila memang ada habitat kehidupan di Mars kita tidak boleh mencemarinya, dengan cara mengkoloni lokasi-lokasi lain di Mars yang tidak memiliki habitat kehidupan.

Berapa Lama Kita Bisa Bertahan Disetiap Planet

Bumi masih menjadi planet yang indah untuk dihuni manusia. Pernahkah kamu membayangkan bagaimana melihat indahnya matahari terbit di atas bukit atau senja di tepian pantai. Dan juga hangatnya sepoi angin laut, segala macam satwa dan tumbuhan yang menghiasi dunia. Jadi, bagaimana mungkin kita mengabaikan planet tempat kelahiran kita ini dengan semua kerusakan yang kita perbuat? Ya, kehidupan di Bumi benar-benar indah, terutama jika dibandingkan dengan planet lainnya, yang mungkin gak senyaman Bumi.

Tubuh manusia gak bisa beradaptasi di planet lain tanpa menggunakan baju luar angkasa selain di Bumi

Jika Elon Musk memiliki proyek untuk menghidupkan Planet Mars, tetapi tetap saja, sampai detik ini semua makhluk hidup masih berada di Bumi. Percaya atau enggak, kamu pasti gak akan suka menjelajahi bagian lain dari tata surya sebelum para orang jenius menerapkan beberapa tindakan pencegahan keselamatan. Neil deGrasse Tyson, astrofisikawan terkenal, menjelaskan alasannya dalam sebuah video yang diunggah StarTalk. Singkatnya, ia mengungkapkan bahwa berada di ruang angkasa tanpa pakaian antariksa akan mengakibatkan kesalahan fatal pada manusia. Gak ada tempat selain di Bumi di mana kamu bisa bertahan lebih dari dua menit, selebihnya kamu akan mengalami kematian.

Berikut ini ada fakta seberapa lama manusia akan bertahan di planet lain tanpa baju luar angkasa;

1. Matahari

Mari kita mulai dengan pusat tata surya terbesar, yakni matahari. Jelas matahari akan segera menganggang manusia bahkan sebelum manusia berhasil bernafas. Total waktu manusia bisa bertahan di sana adalah kurang dari satu detik.

2. Merkurius

Sebuah planet yang dihadapkan langsung dengan matahari, dan suhunya sangat-sangat panas, yakni mencapai 800 derajat Fahrenheit atau 427 derajat Celsius (Paling panas). Sebaliknya, sisi yang berlawanan justru sangat membeku, suhunya mencapai minus 290 derajat Fahrenheit atau minus 179 derajat Celsius (paling dingin). Total waktu untuk bertahan di planet terkecil ini sekitar dua menit.

3. Venus

Pada suhu 900 derajat Fahrenheit (482 derajat Celcius), kamu pasti sudah menduga kalau planet ini gak layak buat dikunjungi apalagi di huni. Namun, Venus memiliki gravitasi yang hampir sama dengan Bumi, lho. Tapi jangan berharap kamu bisa bertahan di sana, kamu hanya punya waktu kurang dari satu detik sebelum meninggal.

4. Bumi

Berkat oksigen yang melimpah ruah di atmosfer, makanan yang mudah di dapatkan, dan air yang bisa memenuhi dahaga kita, serta semua hal lain yang membuat planet tempat tinggal kita ini menjadi layak huni. Tapi untuk saat ini, entahlah seberapa lama lagi planet Bumi ini akan bertahan. Dari banyaknya kerusakan, perubahan iklim, serta prediksi para Ilmuan yang menyatakan bahwa planet kita ini gak memiliki waktu yang lama lagi.

5. Mars

Mars merupakan planet yang sangat dingin, udaranya juga sangat tipis. Sehingga intensitas dinginnya akan terasa menggigit. Manusia hanya bisa bertahan dalam waktu dua menit di planet ini tanpa menggunakan perlengkapan pakaian khusus.

6. Jupiter

Menjadi planet gas, Jupiter akan membuat kehidupan menjadi sangat gak nyaman. Planet paling besar ini, akan membuat manusia gak bernyawa akibat atmosfer gas dari tekanan lapisan planet ini. Bahkan manusia hanya bisa bertahan kurang dari satu detik.

7. Saturnus, Uranus, dan Neptunus

Seperti halnya Jupiter, kamu akan merasakan raksasa gas di planet ini dan akhirnya dihancurkan oleh tekanan. Total waktu masing-masing kurang dari satu detik untuk bertahan.

Tata surya merupakan alam semesta yang diciptakan Tuhan. Banyak ilmuan yang mencoba untuk mencari kehidupan di planet lain karena planet Bumi tempat manusia tinggal diprediksi gak akan layak huni lagi. Sebenarnya gak ada yang salah dengan planet tempat tinggal kita ini, yang salah adalah manusianya yang gak bisa merawatnya dengan baik. Selalu berbuat kerusakan dari generasi ke generasi. Bagaimana jika memang gak ada planet lain lagi untuk menggantikan Bumi?

sumber: Amelia Solekha

Penemuan Planet Baru yang Penuh dengan Batu Intan Permata

Gambar : Planet HD219134b

Sepanjang peradaban modern, umat manusia telah menggali ke dalam perut Bumi untuk menemukan berbagai mineral berharga, seperti emas dan batu permata. Hanya saja, lokasi penggalian atau penambangan tersebut acap kali berada di lokasi-lokasi terpencil. Untuk menemukannya pun memerlukan biaya yang besar dan waktu yang relatif lama.

Namun, tidak demikian yang terjadi di planet lain. Para astronom dari Universitas Zurich dan Universitas Cambridge dilaporkan baru saja menemukan sebuah planet yang justru penuh dengan batu permata. Sejauh mata memandang, batu-batu berkilauan seperti rubi dan zamrud pun terhampar. Terdengar seperti planet-planet ala film-film Hollywood? Simak ulasan selengkapnya di sini!

A. Planet HD219134b, begitulah objek antariksa ini dinamakan

Media Inggris, Metro.co.uk (20/12) mewartakan, dalam laporan ilmiah para astronom yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, Oxford Academy, planet yang berkilau batu permata itu dinamai Planet HD219134b. Jaraknya dari Planet Bumi relatif cukup dekat yaitu 'hanya' 21 tahun cahaya.

Planet HD219134b ini diketahui mengorbit dengan jarak yang cukup dekat dengan bintang induknya. Dengan demikian, planet ini tidak atau belum mengembangkan inti mineral logamnya seperti Planet Bumi. Alih-alih begitu, Planet HD219134b ini kaya akan kalsium dan aluminium.

B. Hampir tidak ada kandungan besi di planet tersebu

Astrofisikawan dari Institute for Computational Science University of Zurich Caroline Dorn mengatakan, kedekatan jaraknya dengan bintang induk menyebabkan Planet HD219134b itu terbentuk dengan cara yang sama sekali berbeda dengan planet berbatu seperti Bumi dan Mars.

Caroline dan timnya lantas melakukan simulasi dan menemukan bahwa, bersama silikon dan magnesium, aluminium dan kalsium adalah komponen yang paling melimpah di planet tersebut. Hampir tidak ada besi di sana.

C. Sebetulnya ada dua planet berkilau batu permata lainnya

Caroline bersama rekan-rekan Universitas Zurich dan rekan-rekan Universitas Cambridge menyebutkan bahwa Planet HD219134 b merupakan salah satu dari tiga kandidat planet yang bisa masuk kelas atau kategori anyar dari planet ekstrasurya yang penuh dengan materi berharga.

Sebelumnya, para astronom telah menemukan dua planet yang dilimpahi batu permata. Dua planet itu antara lain Planet 55 Cancri e dan Planet WASP-47e. Planet 55 Cancri e ditemukan tahun 2012 yang jaraknya 41 tahun cahaya dari Bumi, sementara Planet WASP-47 e ditemukan tahun 2015 letaknya sejauh 870 tahun cahaya dari planet yang kita tinggali ini.

Mungkin saja kabar ini menjadi kabar yang menarik bagi para pemburu batu berharga. Hanya saja, umat manusia  mungkin belum bisa mencapai planet-planet itu, apalagi menambangnya. Daripada menggali batu di planet lain, lebih baik menggali hatimu saja....


sumber: www.idntimes.com

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana ...