Search This Blog

ETIKA Biosentrisme dan Ekosentrisme

Hasil gambar untuk etika lingkungan dan manusia

Dalam Etika lingkungan juga dikenal istilah Etika Biosentrisme dan Ekosentrisme, apa itu? berikut pembahasannya;

Biosentrisme adalah paham yang memfokuskan kehidupan sebagai satu kesatuan dan menolak pandangan bahwa hanya manusia yang penting dalam kehidupan ini sedangkan makhluk hidup yang lain tidak. paham biosentrisme bukan hanya manusia yang memiliki nilai moral tetapi juga binatang dan tumbuhan.

Biosentrisme merupakan paham yang memandang bahwa tidak hanya manusia yang memiliki peran di lingkungan dan kepentingannya harus diutamakan namun juga terdapat hewan dan tumbuhan yang juga berperan aktif dalam mengisi lingkungan dan manusia juga sangat bergantung pada hewan dan tumbuhan sehingga paham ini manusia memilki keterkaitan moral dengan tumbuhan dan hewan.

Terdapat tiga pilar yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan biosentrisme diantaranya:

1. Manusia memiiliki kewajiban moral terhadap alam semesta yang dapat berupa: kewajiban untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan alam dengan segala isinya, kewajiban untuk tidak menghambat kebebasan organism lain untuk berkembangsesuai dengan hakikatnya, dan kesediaan untuk tidak menyakiti hewan liar.

2. Bumi dan segala isinya adalah subjek moral. Oleh karena itu, bumi bukan obyek atau alat yang bisa digunakan sesuka hati karena lingkungan juga memiliki daya dukung yang terbatas.

3. Anti spesiesme dan rasisme, pada lingkungan menyatakan bahwa tidak ada perbedaan ras dalam melakukan upaya pengelolan lingkungan dan manusia merupakan spesies yang lebih unggul dibandingkan dengan hewan dan tumbuhan.

Biosentrisme merupakan suatu pemahaman yang sudah mulai memberikan penilaian moral yang tidak hanya kepada manusia tetapi juga mahluk hidup lainnya. Melalui konsep ini manusia dituntut untuk melakukan upaya konservasi lingkungan yang menjadi kewajibannnya selama hidup di alam semesta. Selain itu, biosentrisme merupakan langkah awal yang baik dalam melakukan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dimana dapat mengurangi kelangkaan hewan dan tumbuhan yang menjadi endemik.

gagasan pokok dalam ekosentrisme terkait dengan hubungan antara alam dan kehidupan sosial diantaranya:

a. Manusia dan kepentingannya tidak lagi menjadi faktor penentu baik dalam ekosistem maupun sistem sosial
b. Pandangan tentang lingkungan harus praktis dimana menuntut suatu pemahaman baru dalam mempelajari hubungan antara manusia dengan ekosistem maupun dengan sistem sosial dapat diwujudkan dalam gerakan lingkungan yang nyata sehingga membantu berlangsungnya proses konservasi lingkungan.

Ekosentrisme merupakan konsep yang menekankan bahwa manusia dan komponen biotik maupun abiotik yang ada di dalam lingkungan ini memilki kedudukan yang sama. Manusia, komponen botik dan abiotik memiliki fungsi atau peran yang berbeda-beda di lingkungan namun semuanya merupaka satu kesatuan yang saling mendukung satu sama lain. Ketika terjadi kerusakan lingkungan yang mengakibatkan ketidakstabilan pada bagian dari komponen biotik atau abiotik maka akan menyebabkan ketidakstabilan pada komponen lainnya termasuk manusia. Kerusakan lingkungan akan merugikan semua pihak baik yang terkena dampak secara langsung ataupun tidak langsung.


Biosentrisme dan ekosentrisme memiliki beberapa nilai pokok terhadap alam yang membedakannya dengan antroposentrisme diantaranya:
a.   Manusia adalah bagian dari alam
b.  Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
c.   Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
d.   Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
e.   Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
f.   Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
g.   Menghargai dan memelihara tata alam
h.   Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
i.   Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.

Adanya perbedaan nilai-nilai antara antroposentrisme dengan biosentrisme dan ekosentrisme memberikan harapan baru bahwa dengan penerapan biosentrisme dan ekosentrisme sebagai bagian dari etika lingkungan mampu membawa perbaikan terhadap kondisi lingkungan. Adanya biosentrisme dan ekosentrisme mampu mendorong manusia sebagai pemegang peranan utama dalam pengelolaan lingkungan meninggalkan konsep antroposentrisme yang hanya menilai lingkungan secara parsial sebagai pemenuh kebutuhan manusia.

Pada pemilihan penerapan antara biosentrisme dan ekosentrisme dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup adalah melalui pengkombinasian antara dua konsep tersebut. Apabila hanya menerapkan konsep biosentrisme yang melindungi hak hidup semua mahkluk hidup maka menggangu stabilitas dari ekosistem-ekosistem yang ada. Konsep biosentrisme harus dipadu dengan ekosentrisme yang mendukung hak hidup untu semua mahluk hidup tanpa mengabaikan bahwa semua komponen dalam ekosistem memiliki keterkaitan. Keterkaitan tersebut ada karena setiap komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda termasuk berperan sebagai produsen atau konsumen yang harus dijalankan agar ekosistem tetap seimbang.

No comments:

Post a Comment

komentar

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana ...