Search This Blog

Etika Lingkungan dan Manusia


Hasil gambar untuk etika lingkungan dan manusia

Manusia dibekali akal dan pikiran oleh Tuhan untuk mengelola lingkungan dan melalui bekal tersebut pula yang membuat manusia mulai mengembangkan konsep tentang etika lingkungan yang tepat untuk saat ini yaitu, biosentrisme dan ekosentrisme. Konsep-konsep tentang etika lingkungan yang timbul atas rasa khawatir manusia terhadap kondisi lingkungan yang semakin lama semakin rusak. Manusia juga perlu untuk menerapkan konsep tentang etika lingkungan (biosentrisme dan ekosentrisme) secara nyata dalam lingkungan.

Upaya untuk menerapkan etika lingkungan termasuk prinsip - prinsip di dalamnya tersebut tidak mudah karena manusia selama ini juga telah memiliki etika yang sudah ada sejak turun-temurun tentang konsep yang salah dan yang benar. Etika yang berlaku tersebut mampu menunjukkan fungsinya sebagai pendidikan moral di lingkungan sosial maupun ekosistem. Namun tidak semua etika yang sudah ada dimasyarakat tersebut masih relevan dengan keadaan saat ini. Etika yang dulunya dikatakan benar saat ini bisa saja dikatakan salah. Padahal etika tidak hanya berperan untuk di kehidupan manusia pada saat ini namun juga untuk generasi ke selanjutnya dan jika sudah tidak relevan maka, tidak menutup kemumngkinan penerapan etika tersebut kedepannya akan semakin merusak lingkungan.

Contoh kasus, pada tahun 1980an masyarakat pedesaan yang melakukan pembakaran sampah di halaman rumahnya merupakan hal yang wajar dan tidak dikhawatirkan akan mencemari udara ataupun menyebabkan gangguan pernafasan bagi manusia. Pada saat ini pembakaran sampah secara langsung dapat memicu berbagai macam penyakit dan pencemaran udara. Hal ini dikarenakan sampah yang dibakar saat ini memilki jenis yang bervariasi termasuk sampah plastik dimana pada jaman dulu plastik masih menggunakan daun pisang atau jati sebagai pembungkus. Selain jenis sampah yang bervariasi, alih fungsi lahan di pedesaan menjadi pemukiman yang padat penduduk juga akan memicu terjadinya pencemaran udara dan gangguan pernafasan yang lebih parah karena ruang sebaran udara hasil pembakaran sampah semakin sempit.

Etika lingkungan sebagai gerbang untuk memberikan perbaikan terhadap proses pengelolaan lingkungan saat ini dan masa datang harus diterapkan sejak dini pada generasi muda. Hal ini agar etika lingkungan tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan secara berkelanjutan. Di sisi lain etika lingkungan tidak bisa dipisahkan dari pendidikan karena pada etika lingkungan juga terdapat proses pembelajaran yang mengajarkan pada manusia sesuatu yang salah dan benar.  Pendidikan formal yang dimulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi dapat menjadi media untuk memberikan pemahaman tentang etika lingkungan dan prinsip-prinsipnya sebagai salah satu upaya untuk melakukan pengelolaan lingkungan. Etika lingkungan hidup dapat juga diberikan melalui pendidikan informal seperti di rumah, kantor, ataupun fasilitas umum lainnya. Rumah sebagai bagian terkecil dari lingkungan manusia dapat menjadi sumber utam ditanamkannya pendidikan mengenai etika lingkungan.

Contohnya adalah ketika ibu mengajarkan anaknya untuk tidak membuang sampah sembarangan dimanapun dia berada maka, kebiasaan anak untuk tidak membuang sampah pada tempatnya akan terbawa sampai dia dewasa. Melalui pendidikan etika dari ibunya tersebut dia mengetahui bahwa membuang sampah adalah perbuatan yang salah. Kebiasaan tersebut akan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah.

No comments:

Post a Comment

komentar

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana ...