Search This Blog

Sumbangsih Gerakan Ekofeminisme terhadap Kelestarian Lingkungan


Hasil gambar untuk Sumbangsih Gerakan Ekofeminisme terhadap Kelestarian Lingkungan

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa Ekofeminisme adalah suatu gerakan yang menghubungkan antara feminisme dengan ekologi. Dari sini maka tak dapat dipungkiri bahwa arah gerakan ini sesungguhnya bertujuan tak lain pada terwujudnya sebuah aksi pelestarian lingkungan yang dipelopori oleh kaum perempuan dalam sebuah kesadaran feminisme.

Oleh sebab itu usulan-usulan yang dicanangkan oleh gerakan Ekofeminisme ini di antaranya adalah adanya upaya untuk mewujudkan:

1. Kemitraan Gender


Memang, gerakan feminisme itu pada dasarnya adalah sebuah upaya menuntut adanya persamaan hak antara kaum perempuan dan lelaki. Namun, adanya tuntutan persamaan hak ini hendaknya juga dibarengi dengan adanya upaya kerjasama yang baik antara kaum perempuan dan lelaki dalam sebuah hubungan kemitraan. Kaum lelaki bukanlah musuh kaum perempuan, demikian juga sebaliknya. Kaum perempuan juga bukanlah budak kaum lelaki, demikian juga sebaliknya. Maka, perlu adanya hubungan dan kerjasama di antara keduanya –– sebagai yang sama-sama menjadi penghuni muka bumi, yakni: sebuah hubungan dan kerjasama yang setara, seimbang, dan saling memanusiakan.

Dari pemahaman ini, maka gerakan ekofeminisme juga bertitik-tumpu pada terwujudnya sebuah hubungan dan kerjasama yang setara, seimbang, dan saling memanusiakan di antara kaum perempuan dan lelaki, yakni untuk sama-sama memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelestarian bumi. Kaum perempuan dan lelaki hendaknya mampu saling membina, bekerjasama dan saling mengingatkan akan tanggung jawab bersama ini, yaitu: melestarikan hidup

2. Pelestarian Lingkungan yang Dimulai dari Diri Sendiri

Perempuan merupakan para pelopor dan motivator terhadap upaya pemeliharaan lingkungan hidup. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perempuan terkait hubungannya dengan pelestarian lingkungan, di antaranya seperti;

Mengurangi pemakaian deterjen yang berlebihan dan mengontrol pembuangan air limbah sabun dengan cara menampung di tempat tertentu agar tidak langsung dibuang ke tanah.

Perempuan dapat melakukan perannya di rumah untuk mengendalikan produksi sampah plastik dengan cara menghemat plastik saat berbelanja di pasar dengan cara membawa tas yang bisa dipakai berulang-ulang untuk memasukkan barang atau bahan belanjaan. Perempuan juga dapat mengurangi sampah botol plastik minum dengan cara membawa bekal minuman kemanapun mereka pergi dan menjadikan itu sebagai suatu kebiasaan untuk keluarganya.

Perempuan sebagai ibu yang mengatur segala urusan rumah tangga seperti membersihkan rumah dan pekarangan, dapat membiasakan diri melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk lingkungan rumah dan akan diikuti oleh anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan pembagian sampah berdasarkan kategorinya seperti sampah basah dan sampah kering dengan cara menyediakan tempat khusus untuk pembuangan sampah dengan jenis yang berbeda tersebut. Misalnya, sampah basah dapat dikubur dalam tanah dan dijadikan kompos. Sedangkan sampah-sampah kering seperti kertas bekas dan botol-botol dapat didaur ulang dan digunakan lagi.

Perempuan sebagai ibu rumah tangga yang dapat menjadi pendidik bagi anak-anak mereka. Dalam hal ini, seorang ibu bisa menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada anak-anaknya dari kecil sehingga si anak terbiasa melakukan hal-hal yang menjaga lingkungan dimanapun si anak berada.

Perempuan merupakan seseorang yang aktif melakukan penanaman di rumahnya masing-masing. Setidaknya hal ini dapat menjadi pilar untuk gerakan penghijauan lingkungan di sekitar tempat tinggal.

Perempuan dapat terlibat langsung melalui suatu organisasi lingkungan dan melakukan sosialisasi langsung ke sesamanya. Hal ini dianggap lebih mudah untuk dipahami dan diterima oleh perempuan lainnya.

Perempuan sebagai sosok yang teliti dan telaten, dapat menjadikan permasalahan sampah menjadi peluang ekonomi dengan cara memanfaatkan sampah menjadi barang yang dapat digunakan lagi setelah melalui proses daur ulang. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengatasi permasalahan sampah karena dapat mengendalikan dan mengurangi sampah di lingkungan.

Perempuan dapat mendirikan komunitas lingkungan yang bergerak untuk mengajak kaum perempuan lainnya agar peduli dan melestarikan lingkungan sekitar pemukiman mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyalurkan tulisan melalui media agar penyebaran informasinya lebih meluas dan dapat dijangkau oleh masyarakat umum.

Mengurangi pemakaian kosmetik dalam skala besar. Selanjutnya, sisa-sisa dari bahan kosmetik yang telah digunakan tersebut dibuang pada tempatnya atau didaur ulang.


Dasar dari gerakan Ekofeminisme ini tak lain adalah untuk mewujudkan kesehatan, lingkungan yang bersih, air yang bersih dan jauh dari limbah pencemaran, ventilasi, tumbuhan dan lain-lain. Peran perempuan dalam rumah tangga, dalam masalah lingkungan di sekitar rumah dijelaskan oleh KTT Bumi Rio de Jeneiro dalam prinsip ke 20 deklarasi Rio: “Perempuan mempunyai peran penting dalam pengelola lingkungan dan pembangunan. Partisipasi penuh mereka sangat penting untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan”.

No comments:

Post a Comment

komentar

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana ...