Search This Blog

Batasan Ilmu Pengetahuan

Batasan Ilmu Pengetahuan


Pengetahuan memiliki ontologi, epistemologi dan aksiologi, maka apakah segala sesuatu yang terjadi pada manusia mampu dijelaskan oleh ilmu pengetahuan? Ternyata jawabannya tidak. Karena ilmu pengetahuan memiliki batasan, seperti itu jawaban sederhananya. Namun, apakah batas dari ilmu itu?. Secara ontologis, ilmu membatasi diri pada pengkajian obyek yang berada dalam lingkup pengalaman manusia[17]. Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab permasalahan kehidupan sehari-hari manusia, serta digunakan untuk menawarkan kemudahan pada kehidupan  manusia. Melalui hal tersebut dapatlah dipahami bahwa ilmu berbatas pada sesuatu yang dialami manusia, karena pengetahuan yang belum dialami manusia berupaya dijelaskan oleh pengetahuan lain, seperti agama contohnya.

Ilmu pengetahuan dalam perkembangannya telah menghasilkan banyak hal dalam peradaban manusia. Bahkan seperti yang diketahui makhluk hidup yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang saja, dapat diidentifikasi menggunakan mikroskop sebagai salah satu hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan. Lebih menakjubkan lagi, karena makhluk mikroskopik tersebut memiliki peran dalam kehidupan manusia. Seperti cerita kekeringan padi tadi. Setelah manusia mampu mengidentifikasi penyebab kekeringan, manusia mulai memikirkan cara untuk menghasilkan padi yang lebih baik, yang dapat tahan pada kondisi dengan ketersediaan air yang rendah. Akhirnya melalui cabang ilmu biologi, yakni rekayasa genetika, manusia dapat menggabungkan gen padi yang unggul dengan gen padi yang biasa dengan menggunakan plasmid bakteri sebagai resipennya. Apabila gen padi unggul tadi dapat berekspresi maka, munculah padi unggul dengan jenis baru, dan dapat dikembangkan lagi keunggulannya itu. Hal ini tentu bermanfaat bagi peningkatan produk pertanian. Demikianlah irama ilmu pengetahuan yang senantiasa berdinamika dalam dinamika kehidupan manusia.
Ilmu telah membantu manusia menafsirkan alam semesta, bahkan membantu manusia dalam meramalkan suatu kejadian berdasarkan pola-pola yang tampak. Namun, banyak pula yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan tidak selalu menghasilkan dampak positif, melainkan juga terdapat dampak negatifnya. Seperti padi hasil rekayasa genetika tadi, dinilai dapat mengurangi varietas padi. Sehingga padi yang tidak unggul akan punah, karena tidak dikembangkan. Melalui hal ini perlulah pemahaman yang lebih bijak, bahwa ilmu merupakan alat yang dapat digunakan sesuai tujuannya. Kutipan bijak mengenai ilmu tampaknya cocok sebagai penutup pada pembahasan batasan ilmu ini yakni, menolak kehadiran ilmu dengan picik berarti kita menutup mata terhadap semua kemajuan masa kini di mana hampir semua aspek kehidupan modern dipengaruhi oleh produk ilmu dan teknologi. Sebaliknya dengan jalan mendewa-dewakan ilmu, hal ini menunjukan bahwa disini pun kita gagal untuk mendapatkan pengertian mengenai hakikat ilmu yang sesungguhnya. Mereka yang sungguh-sungguh berilmu adalah mereka yang mengetahui kelebihan dan kekurangan ilmu, di atas dasar itu mereka menerima ilmu sebagaimana adanya, mencintainya dengan bijaksana, serta menjadikan dia bagian dari kepribadian dan kehidupannya. Bersama-sama pengetahuan lainnya dan bersama pelengkap kehidupan dan memenuhkan kebahagiaan kita[18].

No comments:

Post a Comment

komentar

Ke Mana Semua Kekuasaan Menghilang ?

Bidang politik pun semakin banya ilmuan yang meng-interprestasikan struktur politik manusia sebagai sistem pemprosesan data. Sebagai mana ...